twitter
rss

Pesantren dan Budaya bersih dan sehat

Pesantren adalah sebuah lembaga pendidikan yang bernaungan agama dan di bawah bimbingan guru yang lebih dikenal dengan sebutan kyai dan mempunyai asrama untuk tempat menginap santri. Santri berada dalam kompleks yang juga menyediakan masjid untuk beribadah, ruang untuk belajar, dan kegiatan keagamaan lainnya. Kompleks ini biasanya dikelilingi oleh tembok untuk dapat mengawasi keluar masuknya para santri sesuai dengan peraturan yang berlaku. Hal ini disebut dengan Pondok Pesantren.



Dalam lingkup pesantren itu ada dua peran yaitu diantaranya santri dan kyai. Santri adalah seorang murid yang menuntut ilmu dan menjalani kehidupan di pesantren, pada umumnya mereka mengurus sendiri keperluan sehari-hari dan mereka mendapat fasilitas yang sama antara santri yang satu dengan lainnya. Santri diwajibkan menaati peraturan yang ditetapkan di dalam pesantren tersebut dan apabila ada pelanggaran akan dikenakan sanksi sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan. Sedangkan kyai adalah tokoh sentral dalam tata kehidupan pesantren yang memberikan ilmunya atau mengajarkan kepada muridnya (santri), sekaligus sebagai pemimpin pesantren. Kyai sebagai suri teladan dan sekaligus pemegang kebijaksanaan mutlak dalam tata nilai pesantren.

Umumnya, suatu pondok pesantren berawal dari adanya seorang kyai di suatu tempat, kemudian datang santri yang ingin belajar agama kepadanya.Setelah semakin hari semakin banyak santri yang datang, timbullah inisiatif untuk mendirikan pondok atau asrama di samping rumah kyai. Pada zaman dahulu, kyai tidak merencanakan bagaimana membangun pondoknya itu, namun yang terpikir hanyalah bagaimana mengajarkan ilmu agama supaya dapat dipahami dan dimengerti oleh santri. Kyai saat itu belum memberikan perhatian terhadap tempat-tempat yang didiami oleh para santri, yang umumnya sangat kecil dan sederhana. Mereka menempati sebuah gedung atau rumah kecil yang didirikan sendiri di sekitar rumah kyai. Semakin banyak jumlah santri, semakin bertambah pula bangunan yang didirikan. Lama-lama kemudian dengan sendirinya, pondok pesantren tersebut terkenal dengan sendirinya dengan banyaknya santri yang belajar disitu.


Dilingkungan pesantren itu lebih sulit menjaga kebersihan daripada di rumah. Karena di lingkungan pesantren sendiri hidup dengan banyak orang dan setiap individu sendiri memiliki karakter yang berbeda-beda. Ada yang menyukai kebersihan dan juga sebaliknya. Kalaupun mereka dikehidupan bersih, itu hanya pada waktu bersih-bersih atau bisa disebut dengan kata Ro’an yang berarti setiap santri itu akan melakukan bersih-bersih di lingkungannya pada seminggu sekali. Dan dilakukan pada waktu libur. Selain waktu itu, atau dilingkungan sehari-harinya itu istilahnya klimbru’an. Ditempat manapun yang seharusnya tidak digunakan dengan hal itu pasti dilakukan. Misalnya santri bisa menggantungkan baju atau pakaiannya di gantungan lemari, ditemaptnya tirai, di tempat tidur. Dimana tempat-tempat tersebut seharusnya bukan tempat meletakkan baju. Istilahnya santri yaitu KREATIF. Apapun yang tidak bias digunakan pasti ia gunakan. Contoh seorang santri memanfaatkan tempat bekas dari parfum atau minyak wangi. Santri biasanya menggunakan itu dengan mengisikan molto atau pewangi sebagai gantinya kispray. Dan masih banyak contoh yang lain lagi.

Persepsi sehat menurut santri adalah individu mempunyai jasmani dan rohani yang sehat, sehat jasmani adalah badan yang tidak berpenyakit dan sehat, bisa beraktivitas dalam kegiatan sehari-hari sedangkan sehat rokhani adalah menjaga dari penyakit hati. Pola hidup sehat santri kepada santri untuk meningkatkan nilai gizi dalam makanan dan mengkonsumsi makanan yang higenis, menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan sekitar, berikan ventilasi yang cukup dalam kamar atau tempat tinggal, budayakan pola perilaku hidup sehat dengan ditambah olahraga senam, dan lainnya, mengkonsumsi air yang matang, istirahat dengan cukup dan gunakan alas tidur dengan kasur. Namun, hal semacam itu, tidak semua santri menerapkannya, karena santri itu berkehidupan dipesantren itu dengan seadanya.