twitter
rss


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang  Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta karunian-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan resensi novel yang berjudul “ Mawar yang tumbuh ” ini dengan baik tanpa ada halangan. Laporan ini disusun untuk melengkapi tugas akhir mata pelajaran Bahasa Indonesia semester ganjil.
Saya mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada Bapak Abd. Hadi S.Pd selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesis yang telah banyak membantu saya dalam penyelesaian tugas ini.
 Selain itu,saya berharap semoga laporan resensi novel Mawar yang tumbuh ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca dan menjadi referensi untuk menambah pengetahuan umum.
Oleh karena itu, saya mengharap segala kritik dan saran yang membangun dan dapat menjadikan laporan ini jauh lebih baik lagi. saya mohon maaf setulus-tulusnya atas kesalahan maupun kekurangan dalam penyusunan laporan ini.





Lamongan, 07-10-2013

                                                                                                                       Penyusun








Daftar Isi
           
Kata Pengantar.......................................................................................................1     
Daftar Isi...................................................................................................................2
Pendahuluan……………………………………………………….......................3
Resensi novel……………………………………………………………………..4
Penutup…………………………………………………………………................8





















PENDAHULUAN
Novel merupakan bentuk karya sastra yang paling popular di dunia. Bentuk sastra ini paling banyak beredar, lantaran daya komunikasinya yang luas pada masyarakat. Sebagai bahan bacaan, novel dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu karya serius dan karya hiburan. Pendapat demikian memang benar tapi juga ada kelanjutannya. Yakni bahwa tidak semua yang mampu memberikan hiburan bisa disebut sebagai karya sastra serius. Sebuah novel serius bukan saja dituntut agar dia merupakan karya yang indah, menarik dan dengan demikian juga memberikan hiburan pada kita. Tetapi ia juga dituntut lebih dari itu. Novel adalah novel syarat utamanya adalah bawa ia mesti menarik, menghibur dan mendatangkan rasa puas setelah orang habis membacanya.
Novel yang baik dibaca untuk penyempurnaan diri. Novel yang baik adalah novel yang isinya dapat memanusiakan para pembacanya. Sebaliknya novel hiburan hanya dibaca untuk kepentingan santai belaka. Yang penting memberikan keasyikan pada pembacanya untuk menyelesaikannya. Tradisi novel hiburan terikat dengan pola – pola. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa novel serius punya fungsi social, sedang novel hiburan Cuma berfungsi personal. Novel berfungsi social lantaran novel yang baik ikut membina orang tua masyarakat menjadi manusia. Sedang novel hiburan tidak memperdulikan apakah cerita yang dihidangkan tidak membina manusia atau tidak, yang penting adalah bahwa novel memikat dan orang mau cepat–cepat membacanya.














RESENSI NOVEL Mawar yang Tumbuh
Judul resensi               : CINTA YANG ABADI
Penulis                      : Enno El Khairity
Editor                          : Yudi Pramuko
Ilustrasi sampul        : Budi Hariyanto
Desain Sampul        : Amin Fauzi
Penjelas Akhir          : Yudi Pramuko                                 
Cetakan 1                  : Muharram 1425 H/April 2004
P×l                              : 20,5 cm × 15 cm
Tebal Buku               : vi + 67 Halaman
Description: E:\IMG_4070.JPGDescription: E:\IMG_4069.JPG
                                                                                                  
















Mawar yang tumbuh merupakan Novel Remaja Islami yang ditulis oleh Enno El-Khairity atau yang lebih akrab dipanggil Enno. Setelah sukses memikat hati para pembaca dengan bidang kepenulisan skenario, pembuatan film-film pendek,dan cerpen. Enno meluncurkan sebuah novel berjudul Mawar yang tumbuh. Sebelum Enno membuat novel ini,ia sudah membuat cerpen  yang yang tergolong dalam antologi cerpen FLP  “Suatu petang di kafe Kuningan“ yang berjudul “Mahwezi“. Cerpennya sangat bagus, mengisahkan tentang konflik sosial, antara ras dan sekte agama nasrani di Uganda.
Enno adalah segala ikhlas dan wening hati maumengurus naskah-naskah skenario anak-anak FLP yang masuk ke Divisi FLP lainnya. Kemudian, Enno dengan gigih pula akan menghubungkan, menawarkan karya-karya yang masuk itu ke pihak PH dan produser. Sementara itu, karya-karya Enno biasanya lebih banyak berurusan dengan konflik sosial, etnis, ras, agama yang bersifat Universal. kini Enno mulai membukukan karya-karyanya, baik kumpulan cerpen maupun novelnya. Selain itu, ia tetap menekuni dunia perfilman bersama komunitasnya. Ia mempunyai motto yaitu “Tak ada yang lebih indah daripada berkarya sambil beribadah“.
Novel Enno kali ini, Mawar yang tumbuh, berbeda dari novel-novel Enno yang lain. Novel Mawar yang tumbuh sangat cocok untuk dibaca Remaja Islami. lebih mudah dibaca dikarenakan ceritanya yang singkat dan padat. Tidak seperti novel Enno yang lain, yaitu ceritanya yang panjang sekali. Membuat orang yang membaca jadi malas untuk membacanya. Mawar yang tumbuh juga merupakan novel yang berat. Karena terdapat kata-kata yang berat dan banyak terdapat istilah-istilah sains di dalamnya yang sulit difahami.
Jika para pembaca yang sudah membaca karya-karya Enno sebelumnya, mungkin, pada awal-awal membaca novel ini akan beranggapan bahwa ini bukanlah tulisan Enno, dikarenakan tema dan settingnya cukup kompleks, dan sangat riskan bila ditulis oleh seorang pemula. Namun jika novel ini ditelusuri lebih dalam, kekhasan Enno dalam menulis sebuah cerita pasti akan muncul dalam temanya yang kompleks.
Sekilas novel Mawar yang tumbuh tampak standar dan biasa-biasa saja karena bertemakan tentang persahabatan. Tetapi seolah-olah novel Perahu Kertas membuka sebuah cakrawala baru. Cerita tentang persahabatan namun banyak unsur lain yang mendukung dan kuat dalam novel ini yang membuat novel ini begitu inspiratif dan edukatif, seperti tentang cinta, dan kekeluargaan. Penggambaran tokoh, latar, dan alur yang begitu kreatif dan jelas membuat para pembaca novel Mawar yang tumbuh tidak segan-segan untuk bermain dengan dunia imajinasinya dan membayangkan secara nyata apa yang terjadi dalam ceritanya.
Cerita yang terdapat pada novel Mawar yang tumbuh dimulai dari kisah 2 anak yang bersahabat dari SMP – SMA. Namanya Feti dan Lia. Mereka menjalani masa pengenalan sekolah. Tiap harinya mereka selalu dijailin sama kakak  seniornya yang bernama Athon. Ada juga kakak senior yang lain yang membela adik-adiknya agar tidak dimarahi terus. Sehingga terjadi pertengkaran.  Melihat pertengkaran tersebut, anak-anak berteriak histeris. Sampai ada yang pingsan. Feti dan Lia membawanya ke ruang P3K. mereka mencoba menyadarkan temannya dengan memberikan wangi-wangian ke hidung temannya yang pingsan. Beberapa detik kemudian, salah satu teman yang pingsam mulai sadar. Feti dan Lia senang dan mereka menjelaskan alasan ia dibawa ke P3K. mereka pun berkenalan. Tiba-tiba pintu ruangan P3K terbuka. Ternyata kakak senior. Ia memberitahu bahwa mereka tidak boleh mengikuti upacara penutupan. Suatu hari feti berjalan sangat cepat. Ia terburu-buru karena ia takut terlambat untuk mendaftar ekskul favorit di sekolahnya. Hari minggu adalah hari jadwal feti tes teater. Hatinya berdebar-debar. Disana Lia bertemu dengan Ary. Ia menanyakan ekskul yang dia ikuti. Ia mempromosikan ekskulnya pada lia. Lia jadi penasaran dan ia mengikutinya.
Suatu hari, Feti dan Lia naik metromini P.17. sebab ada anak-anak yang tawuran. Akhirnya penumpang dipindahkan ke Bus lain. Di bus Feti dan Lia bertemu dengan Noel. Feti memperkenalkan noel pada Lia. Sejak peristiwa di bus, Noel sering ikut ekskulnya Lia yaitu Rohis. Di rohis, noel kenal dengan Ary yang ternyata satu RW. Seluruh anak rohis, diharuskan membawa pakaian-pakaian yang masih layak untuk dipakai. Karena besok ada bazar di sekolah. Pas hari H nya . tempat bazaar tersebut ramai, sampai Lia kerepotan menangani sumbangan yang datang. Noel ikut membantu menyusun meja-meja buat bazarnya. Di Auditorium, terdapat banyak sembako. Semua harganya sekitar 200-500 rupiah. Auditorium sudah ramai, banyak sekali pembeli. Mereka saling berebut. Saat berjalan melewati pintu masuk, Noel melihat anak kecil yang berdiri di pintu masuk. Mereka menatap kerumunan orang-orang yang berebutan. Anak itu bernama Jannah. Noel mengajaknya ia masuk dan ia mempromosikan baju yang seukuran dengan jannah. Ia ingin sekali baju tersebut. Tetapi dia tidak punya uang. Akhirnya Noel membelikannya. Jannah bercerita kalau ibunya sedang sakit di rumah. Noel ingin kerumahnya dan ia menunjukan jalannya. Sampai di rumah jannah, noel melihat ibu jannah yang terbaring dan ia meraba keningnya yang panas sekali. Noel menelfon Lia untuk mrmbawakan mobil Noel ke rumah tersebut. Mereka membawanya ke rumah sakit. Noel berfikir bahwa ia yakin masih banyak yangan-tangan kecil lainnya yang berharap nasibnya bisa berubah.
Feti menelfon Noel. Ia mengabarkan bahwa Lia sedang sakit Typus. Feti mangajaknya menjenguk Lia di Rumah Sakit. Setelah pulang sekolah, mereka bertemu di kafe mas kribo. Mereka langsung pergi ke Rumah Sakit. Sudah 5 hari, Lia terbaring di Rumah Sakit. Ia bosan. Tiba-tiba ia mendengar pintu diketuk. Ia melihat mamanya masuk. Tidak lama kemudia, feti dan Noel datang menjenguknya. Beberapa hari kemudian, Lia sudah pulang. Noel bertemu dengan lia dan menanyakan kabarnya. Bahwa, ia sudah sembuh. Di sekolah, lia memikirkan tentang perceraian orang tuanya. Noel melihat lia sedih dan menghampirinya. Lia menceritakan semuanya pada Noel. Noel hanya bisa menghibur dan memberinya semangat. Suatu hari, Noel bertanya pada Ary alasan ia memakai jilbab. Ary menjawab karena muslimah. Allah menyuruh orang islam untuk memakai jilbab. Jika masuk islam tidak boleh tanggung-tanggung. Setelah mendengar jawaban Ary, Noel lari. Ary berdo’a supaya allah memberinya hidayah. Di rumah, Ary merenung. Surat-surat di tangannya tergeletak. Teman-temannya terkena virus EL-EL-CE (lagi-lagi cinta). Padahal kalau mereka tahu, cinta sejati bukan pada manusia. Tetapi, cinta allah yang abadi. Pada jam 02.00 dini hari, ia menyungkurkan wajahnya dalam sujud panjangnya dan ia berdo’a.  
Dari sinopsis di atas, kita bisa mengetahui, bahwa sesungguhnya, cinta pada manusia tidak abadi. Cinta pada allah yang abadi, dan dialah sumber energi cinta yang sejati.karena cinta pada allah yang membuat seorang bangsawan Mus’ab bin Umair menjadi tameng dalam perang Uhud untuk seorang rosul yang dicintainya.
Novel ini sangat pantas dibaca remaja-remaja muslim. Karena melukiskan keceriaan dunia remaja, lukisannya hidup, ceritanya mengalir. Cerita di dalamnya bagai sedang membayang-bayangi kehidupan remaja yang dicap istilah Kenakalan Remaja. Tetapi Sayang sekali, novel ini tidak pantas dibaca oleh anak-anak yang di bawah umur. Karena mengisahkan tentang cinta. Novel ini ejaannya sulit dipahami, bahasanya terlalu baku, sehingga pembaca sulit memahami isi novel. Covernya kurang menarik. Ceritanya antara bab 1 dengan bab yang lain, tidak tersambung.






















PENUTUP
Novel ini dapat memberikan pengetahuan bagi pembaca untuk memilih cinta yang abadi, yaitu cinta pada allah, dan lebih mementingkan kebersamaan, persahabatan, tolong menolong, dan juga pengorbanan.

Novel  ini sangat pantas dibaca oleh para remaja muslim, yang belum mengetahui tentang cinta yang abadi yaitu pada Allah. 

0 comments:

Post a Comment